Pelajaran penting dari kisah Isra Mi’raj



Pelajaran penting dari kisah isra mi’raj

Bersyukur kepada Allah SWT kita telah sampai di akhir bulan Rajab , salah satu bulan mulia yaitu bulan haram, bulan istimewa, hari lain, bulan lain baik karena bulan yang baik adalah bulan yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan Allah dan Muhamamad SAW. Bulan Rajab yang para ulama mengajurkan membaca doa 

Allahuma bariklana Fi Rojab wa Sya’ban wa baligna Romadhon..... 
ya Allah berkahi kami dibulan Rajab dan Syaban dan pertemukan kami pada bulan Romadhon...... 
Dianjurkan pula banyak membaca doa robbigfrili warhamni watuba alaiya.

Bulan Rajab ada peristiwa penting yaitu peristiwa dijalankannya Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa. 

Terlepas dari beberapa golongan yang mempertentangkan peringatan Isra Mi’raj, yang jelas perisrtiwa ini pernah terjadi dan telah disepakati oleh ijma ulama bahwa terjadi satu malam dan dengan jasad dan ruhnya. Nabi Muhammad diperjalankan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa, naik ke langit ke 1, 2, 3, s.d 7 (bertemu dengan Nabi Adam, Musa dan Ibrahim) baitul makmur, sidratul muntaha, mustawa dan turun.

Namun kisah yang panjang ini telah banyak dikisahkan oleh para ulama, para ustadz, guru-guru kita dan saya hanya akan mengambil kisah keberangkatan dan pulangnya Nabi Muhammad SAW.

Pertama dikisahkan sebelum Nabi SAW di Isra kan. Nabi SAW dibawa ke Sumur Zam-zam, kemudian dibelah dada beliau dibersihkan hatinya yang telah bersih. Ingat bukan berarti nabi hatinya kotor. Tuhron ala tuhrih. Membersihkan diatas yang bersih.  Untuk dipersiapkan perjalanan dahsyat, berbicara langsung kepada Allah SWT. Dan mendapatkan kemulyaaan.

Ini adalah isyarat sekaligus pelajaran buat kita umatnya bila kita ingin mencapai kemulyaan adalah berangkat dari hati yang bersih, hati yang kita persiapan untuk mencapai kemulyaan, hati yang dijauhkan dari penyakitnya. Maka orang akan sampai kepada akhir ayat Allah

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ 
ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ ١ 

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Hati yang sudah dipersiapkan untuk menjalani kehidupan yang panjang ini. Hati yang bersih akan menyaksikan semua yang ada dijagat raya ini menjadi tanda-tanda kebesaran Allah dan dapat menambah keimanan. 

Hadis Nabi SAW
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya apa harta, tahta, wajah ketampanan, ilmu tidak bisa jadi jaminan bila hatinya tidak di tata.

Sebaliknya bila hati tidak dipersiapkan maka akan sulit mendapatkan kebenaran kebenaran, seperti kata rasul SAW

Maniz dada ilman walam yazdad hudan lam yazdad minallahi illa bu’dan

Barang siapa tambah ilmunya namun tidak tambah kebaikan maka ia tidak tambah kecuali tambah jauh dari Allah.

Ilmunya tidak manfaat, hanya sampai otak saja tidak menjadikan tambah dekat kepada Allah SWT, tetapi satu pintu kejelekan bertambah.

Dikisahkan di kota Makkah ada manusia yang pandai, ulama besar tokoh bagi bangsa arab.

Di suatu pagi nabi SAW baru setelah pulang dari isra m’raj bertemu dengan orang yang sangat cerdas, rajin mengaji terus kepada Nabi, Hafal hadis-hadis Nabi, ada wahyu dihafal, orang alim, kyai besar klo di sni mah yaitu Abu Jahal, seorang yang tidak pernah terlewat majelsi Nabi SAW bahkan ketika beliau pergi jauh maka beliau mengirim orang untuk hadir dalam majelis Nabi SAW, tetapi lmunya yang banyaktidak manfaat karena apa hatinya tidak tertata, ada benci kepada Nabi SAW. Ikut majelis nabi bukan untuk menuntut ilmu pi untuk koreksi gurunya, cari kesalahan Nabi SAW.

Nah pagi itu Abu Jahal seperti biasa kalo bertemu nabi selalu bertanya 
Ada wahyu baru ga? Karena nabi SAW guru sejati meskipun beliau tau kalau Abu Jahla selalu mengejek lalu pergi, tetapi nabi SAW berhusnuzon mungkin Abu Jahal Mau tobat, apalagi tanya ilmu.

Nabi menjawab “ aku baru saja diperjalankan Allah dri masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu nai ke langit ke tujuh dan mendapatkan wahyu sholat,
Abu jahal bertanya kapan kamu pergi? Tadi Malam, kapan kamu pulang? Tadi malam, bengong abu jahal karena aslinya abu jahal orang percaya dengan nabi Muhammad SAW. Setelah itu sadar bahwa wah Muhammad akan hancur
(maka beda pandangan ahli surga dengan ahli neraka)

Setelah itu pergi jalan ja tanpa pamit, dan berpikir mencari orang yang akan dia kabari berita itu...terbesitlah nama Abu Bakar

Datang kepada Abu bakar dengan tergopoh-gopoh ke rumah Abu Bakar, mengetuk pintu sambil berteriak Abu Bakar, Abu Bakar, Abu Bakar.
Rupanya sayidina Abu Bakar langsung terburu-buru langsung buka pintu dan mempersilahkan duduk

Ya Abu Bakar ada cerita istimewa untukmu, tetapi sebelumnya aku bertanya, kamu kan pegadang besar, jika kamu ke palestina dari mekah butuh berapa hari ? 
ya biasanya 40 hari 40 malam Jawab Abu Bakar

nah itu benar, nah ni akhir zaman ada orang ngaku dari mekah ke madinah cuma satu malam.

bu bakar menjawab : masa iy, ga ada. Siapa itu?

Orangyang kamu agung-agungkan Muhammad" Jawab Abu Jahal

oh Nabi Muhammad! kalo orang itu lain. jangankan itu Abu Jahal lebih dari itu aku percaya. jawab Abu Bakar


Abu Bakar langsung bertanya ke tempat Rasulullah.

Ya Rasulullah....aku mendapat kabar dari Abu Jahal bahwa engkau berangkat dari mekah ke Palestina, bukan hanya itu bahkan sampai ke langit ke tujuh. Betul ya Abu Bakar

Ya rasulullah jangankan itu lebih dari itu saya percaya, maka Abu Bakar digelari Assidiq.

وَٱلَّذِي جَآءَ بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ ٣٣ 

Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa

ini pelajaran besar dari sayidina Abu Bakar, persahabatan diutamakan jangan Maka menjaga pendengaran itu penting. Jangan mudah mudah diadu domba. 
dari sini terlihat bahwa Abu Bakar hatinya tertata tidak mudah di Adu Domba.

Sebenarnya Abu Jahal mengetahui kebenaran ajaran Nabi Muhammad SAW

mari kita perhatikan dialog Abu Jahal bersama sahabatnya Utbah

"Hai Abu Jahal kamu percaya tidak kalau Muhammad nabi" tanya Utbah

"Kamu ini mengada-ada saja pertanyaannya" jawab Abu Jahal

"Sudah jawab saja, Kamu percaya tidak kalau Muhammad Nabi?" tenang aman tidak ada pasukan, 

ya kalau urusan Muhammad dari lahir hingga sekarang orang mekah tau dia tidak pernah bohong, 

aku tidak menanyakan itu, aku tanya kamu percaya ga Muhammad nabi

Yaa Muhammad tidak pernah bohong, jadi sebenarnya aku percaya klo dia mengaku nabi Muhammad. namun sebab kebesaran mekah ada pada aku. jika aku bantu Muhammad maka kebesaran mekah akan berganti.

ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡرِفُونَهُۥ كَمَا يَعۡرِفُونَ أَبۡنَآءَهُمۡۖ وَإِنَّ فَرِيقٗا مِّنۡهُمۡ لَيَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ ١٤٦ 

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri

Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Kesombongan dapat menutup mata hati dan dapat di obati dengan sholat. 

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ ٤٥ 

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Dan inti dari sholat adalah ada dalam attahiyat menjalin hubungan dengan Allah, dengan Rasul dan harus ingat dengan saudara kita. 






0 Response to "Pelajaran penting dari kisah Isra Mi’raj"