Standar Kompetensi
Memahami teks drama dan novel remaja
Kompetensi dasar
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama
Indikator
Mampu menentukan unsur-unsur intrinsik teks drama
Mampu menganalisis teks drama berdasarkan unsur-unsur intrin¬siknya
Menganalisis keterkaitan antar¬unsur intrinsik dalam teks drama
Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca contoh naskah drama, siswa dapat:
menanggapi teks naskah drama dengan baik
menentukan penokohan dalam naskah drama.
menentukan latar dan plot dalam teks naskah drama
Materi Pokok
Pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama
Alokasi waktu : 1 kali pertemuan
Metode pembelajaran
- Diskusi
- Tanya jawab
MATERI
Unsur-unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembangunan struktur yang ada di dalam drama itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik drama diantaranya; alur. amanat, bahasa, dialog, latar,petunjuk teknis, tema.dan tokoh.
a. Alur adalah jaringan atau rangkaian yang membangun atau membentuk suatu cerita sejak awal hingga akhir. Urutan alur terdiri atas 5 fase, yakni : 1. Perkenalan, 2. Awal masalah, 3. Menuju klimaks, 4. Klimaks, 5. Penyelesaian.
b. Amanat adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang,yang ingin ditanamkan secara tidak langsung ke dalam benak para penontonnya. Amanat merupakan keseluruhan makna konsep, makna wacana, isi konsep, makna wacana, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk dimengerti dan diterima orang lain yang digagas atau ditujunya. Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional aja yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.
c. Bahasa, bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam mengolah kosa kata sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Selain berkaitan dengan pemilihan kosa kata, bahasa juga berkaitan dengan pemilihan gaya bahasa (style). Bahasa yang dipilih pengarang untuk kemudian dipakai dalam naskah drama tulisannya pada umumnya adalah bahasa yang mudah dimengerti (bersifat komunikatif), yakni ragam bahasa yang dipakai dalam kehidupan kesehatian. Bahasa yang berkaitan dengan situasi lingkungan, sosial budyaa, dan pendidikan.Bahasa yang dipakai dipilih sedemikian rupa dengan tujuan untuk menghidupkan cerita drama,dan menghidupkan dialogdialog yang terjadi di antara para tokoh ceritanya.Demi pertimbangan komunikatif ini seorang pengarang drama tidak jarang sengaja mengabaikan aturan aturan yang ada dalam tata bahasa baku.
d. Dialog, dialog adalah mimetik (tiruan) dari kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan karektertokoh cerita.
e. Latar,latar adalah tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama. Latar tidak hanya merujuk kepada tempat,tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, benda-benda, pakaian, sistem pekerjaan, dan sistem kehidupan yang berhubungan dengan tempat terjadinya peristiwa yang menjadi latar ceritanya.
f. Petunjuk Teknis, Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin mementaskannya. Petunjuk teknis dalam naskah drama bisa berupa paparan tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata panggung,dan daftar properti yang harus disiapkan.
g. Tema menurut WJS Poerwadarminta (185 : 1040) tema adalah pokok pikiran. Mursal Esten (1990) berpendapat tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran atau sesuatu yang menjadi persoalan. Seorang pengarang drama, sadar atau tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam dramanya. Amanat bersifatkias, subjektif, dan umum. Setiap orang dapat saja saling berbeda pendapat dalam menafsirkan amanat yang disampaikan pengarang drama.
h. Tokoh, Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Ada perbedaan cara menganalisis unsur intrinsik drama dengan novel atau cerpen.Dalam novel, latar dilukiskan secara verbal oleh pengarang; sedangkan dalam drama, Iatar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan diperkuat dengan efek-efek tertentu. Dalam prosa, karakterisasi sebagian dilakukan secara analitik oleh pengarang; sedangkan dalam drama, karakterisasi sepenuhnya dilakukan secara dramatik melalui akting pemain, kostum, muke up, dan visualisasi latar dalam dekorasi panggung. Dalam prosa, kejelasan unsur-unsur intrinsik ditentukan oleh kemampuan pengarang dalam menarasikan dan mendeskripsikan ceritanya; dalam drama tergantung kemampuan para pemain dan kru pendukungnya (penata panggung, penata rias wajah, piƱata busana, penata cahaya dan suara) dalam memahami, menerjemahkan, dan memvisualisasikan ide cerita pengarang seperti yang tertuang dalam skenario/naskah.
LATIHAN
Tikus-Tikus Nakal
Ditulis oleh dahlanforum
Suasana di depan sekolah pada suatu siang sepulang sekolah. Terlihat seorang anak sekolah bernama Deri membeli beberapa kantung kacang dari sebuah warung.
Ia segera pulang ke rumahnya.
Suasana rumah Deri. Deri membuka sepatu dan kaus kakinya. Ia meletakkannya begitu saja di belakang pintu rumahnya. Ia lalu segera pergi ke kamarnya. Ibunya melihat tindakan Deri.
Ibu: (marah) “Deri, sepatumu jangan diletakkan sembarangan. Kan, sudah ibu sediakan rak khusus untuk menyimpan sepatu.”
Deri : (menyeka keringat di keningnya) “Deri kan capek, Bu. Hari ini rasa nya gerah banget. Lagian, kan ada Bi Surti.”
Ibu : “Bi Surti pulang kampung selama tiga hari. Lagian, kenapa kamu menanyakan Bi Surti?”
Deri : “Biasanya kan Bi Surti yang suka membereskan sepatuku.”
Ibu : (kesal) “Untuk hal seperti ini, Ibu rasa kamubisa me ngerjakannya sendiri.”
Deri : (segera mengambil sepatu dan kaus kakinya yang ber serakan) “Aahh… Ibu.”
Deri segera masuk ke kamarnya. Suasana berganti menjadi kamar Deri. Di kamar, terdapat sebuah tempat tidur kecil, kipas angin, meja belajar, dan sebuah tempat sampah. Deri merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Ia melemparkan tasnya ke samping bawah meja belajarnya. Ia belum mengganti baju seragamnya. Lalu, ia menyalakan kipas angin.
Deri : (sambil membaca buku yang diambilnya dari meja belajar) “Ahh… begini kan lebih enak….” Deri membuka bungkus kacang yang ia beli tadi. Ia membuka satu per satu dan melemparkan begitu saja kulit-kulit kacang ke bawah tempat tidurnya. Suasana malam. Deri tidak bisa tidur. Ia mendengar suara-suara aneh. Ciiitttt… cit… cittt…. Deri ketakutan. Dari kolong tempat tidurnya, keluar seekor tikus. Deri kaget. Ia paling takut pada tikus. Tidak berapa lama kemudian, beberapa ekor tikus keluar dari kolong tempat tidurnya. Deri mengambil sapu ijuk.
Deri: (mencoba mengusir tikus-tikus) “Ukhhh… mengganggu saja!” (memukul seekor tikus)
Beberapa tikus malah menghampiri Deri.
Deri : (ketakutan dan menjerit-jerit) “Ibu, Ibu tolongin Deri!”
Ibu : (membuka pintu kamar Deri) “Ada apa kok kamu teriak-teriak?”
Deri : (wajahnya pucat) “Ibu, banyak si Jerry!”
Ibu : “Jerry, siapa itu Jerry?”
Deri : (menunjuk ke bawah tempat tidurnya) “Maksud Deri banyak tikus kecil.”
Ibu : (kebingungan) “Di mana?”
Deri : “Itu di bawah tempat tidur Deri!
Deri takut. Deri tidak mau tidur di kamar Deri.”
Ibu : “Ya sudah, malam ini kamu tidur bersama kakakmu saja.”
Suasana pagi hari. Ibu masuk ke kamar
Deri. Ia kaget melihat sampah-sampah berserakan di bawah tempat tidur Deri.
Ibu : (berteriak, mukanya cemberut)
“Derii…sini!”
Deri : (memakai seragam sekolah) “Ya ada apa, Bu?”
Ibu : “Lihat!” (menunjuk ke sampah yang berserakan)“Kamu jorok sekali. Pantas banyak tikus di kamarmu.”
Deri : (malu dan tertunduk) “Habis bagaimana dong?”
Ibu : “Lho kok, malah tanya. Mulai sekarang kamu harus menjaga kebersihan kamarmu. Kamu jangan membuang sampah sembarangan lagi. Kan, sudahibu sediakan tempat sampah di kamarmu (menunjuk ke tempat sampah).
Apa perlu Ibu membuatkan plang peringatan di sini?”
Deri : “Ibu bisa saja. Deri janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi.
Deri kapok sama si Jerry-Jerry nakal.”
Ibu : (tersenyum) “Ya sudah, sekarang kamu pergi sekolah. Pulang sekolah nanti, kamu harus membersihkan kamar mu.”
Deri : “Baik, Bu!”
Sejak saat itu, Deri selalu menjaga kebersihan kamar nya.
Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen “Tikus-Tikus Nakal”.
Sumber: Bobo, 22 Februari 2007
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengungkap unsur-unsur intrinsik cerita drama
"Tikus-Tikus Nakal".
- Apakah tema cerita drama tersebut?
- Siapakah nama-nama tokoh dalam drama tersebut?
- Bagaimanakah karakter atau watak dari tokoh-tokoh tersebut? Sebutkan watak-watak yang dominan dan berilah bukti yang mendukung. Bukti dapat berupa ucapan atau tindak tanduk tokoh.
- Deskripsikan dimensi sosial dan fisik dari masing-masing tokoh tersebut.
- Bagaimanakah latar waktu dan tempat dalam cerita? Deskripsikan juga latar suasana batiniah, suasana sosial budaya, dan suasana alamiah.
- Sebutkan amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan melalui cerita drama di atas
Soal
Bacalah dengan cermat penggalan naskah drama ”Pembunuh/Modar” Karya Mbah Brata berikut kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat.
Babak 1
Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran
Yulia pagi kek…….. gimana kabar kakek hari ini? Baik kan?
Kakek….. kakek hari ini keliahatan seger banget, pasti…….. kakek lagi seneng ya?
(sambil bejalan mendekati kakek)
Kakek :Cucu kesayangan kakek yang satu ini, kalau udah ngerayu pasti ada maunya, ya kan?
Yulia :Kakek kok gitu sich, nggak suka kalau Yulia nemeni kakek disini, ya sudah….. kalo gitu yulia pergi aja. (sambil berpaling akan meninggalkan kakek)
(Kakek meletakkan koran sambil menarik tangan Yulia)
Kakek :E…e…e…e, kok ngambek gitu? Iya-iya kakek ngaku salah. Baiklah, untuk menbus kesalahan kakek kamu boleh minta apa aja asalkan kakek bisa memenuhinya.
Yulia :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek) Kebetulan donk kek, sabtu besuk kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga deket sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek)
Kakek :Boleh-boleh (sambil mengangguk-angguk)
Diah yang kebetulan mendengar pembicaraan mereka langsung keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan wajah cemberut tanda tak setuju
Diah :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia).
Kakek!!!
Cucu kakek kan bukan diah aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih
(dengan nada membentak)
Kakek iah!!! Berperilakulah sopan sedikit pada orang tua,
membentak-bentak, apa itu yang diajarkan orang tuamu?
(sambil berdiri dengan nada agak tinggi)
Diah :Tapi kek…
Kakek :Ah sudahlah, kakek capek mendengarkanmu!
Bi’ Inah ambilkan kopi !
(sambil berdiri)
Bi’ Inah :Baik tuan
Yulia :Eh kek, pestanya jadi kan?
Kakek :Iya, nanti akan kakek atur dengan kakakmu Wulan. Sekarang, kamu berangkatlah ke kampus, nanti telat.
Yulia :Baik kek….. Yulia berangkat ya…..
Da kakek …….
Diah :Kek, lalu bagaimana dengan aku?
Kakek :Kamu ada masalah apalagi sih?
Diah :Gini kek, sekarang kan lagi ngetrend nih kuliah di luar negeri, nah Diah juga pingin kek?
Kakek :Jadi kamu minta dikuliahkan ke luar negri, gitu?
Kenapa tidak minta sama bapakmu?
Diah :Kakek ….. kakek tahu sendiri kan, papa tuh kerjanya nggak menentu, kadang ada job kadang nggak.
Wulan memasuki ruangan ….
Wulan pagi kek…. Kakek memanggil saya?
Kakek :Oh iya, begini aku ingin kamu atur pesta ulang tahun adikmu Yulia sabtu ini.
Wulan :Baik kek, siapa saja yang kita undang?
Kakek :Semua staff kantor dan jangan lupa detektif Patricia, karene ada yang ingin aku bicarakan dengannya. Sudah jelas?
Wulan :Iya kek, kakek tidak sarapan? Ayo kita sarapan sekalian
Kakek :Ya.….ya
Kakek dan Wulan berlalu memasuki ruangan dan meninggalkan Diah
Diah :Kakek, lalu aku bagaimana? Kakek….. kakek…..
Huh … sebel, semua orang disini menyebalkan! Yulia….. awas kamu!!! Tunggu saja, pesta ulang tahunmu pasti kacau! Kakek sudah pilih kasih, aku pasti akan membalas sakit hati ini!
(dengan raut muka marah)
Lalu Diah pun pergi meninggalkan ruangan
- Apakah tema teks drama yang te¬lah kamu baca?
- Tentukan 4 intrinsik teks drama disertai dengan contoh!
- Tentukan sebuah isi drama dengan cara mengaitkan minimal dua un¬sur intrinsik!
0 Response to "Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama"
Post a Comment