Penulisan puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan
Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan Pilihan Kata yang Sesuai (KD 16.1)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Siswa mampu:
a. Menganalisis kelebihan puisi dari segi pilihan kata dan persajakan
b. Mendeskripsikan objek dalam larik-larik yang bersifat puitis
c. Menyunting sendiri puisi yang ditulisnya
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran berlangsung diharapkan siswa mampu:
1. Menganalisis kelebihan puisi dari segi pilihan kata dan persajakan
2. Mampu mendeskripsikan objek dalam larik-larik yang bersifat puitis
3. Mampu menyunting sendiri puisi yang ditulisnya
Bagi seseorang, pengalaman dapat dijadikan sebagai salah satu sumber inspirasi dalam berkarya seni, termasuk menulis puisi. Namun demikian, menulis puisi bagi sebagian orang merupakan hal yang sulit. Terkadang, sebelum menulis puisi, seseorang sudah terbebani terlebih dahulu dengan keinginan bahwa sebuah puisi itu harus indah, bagus, dan sebagainya.
Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan, karena sebuah puisi merupakan ungkapan jiwa seseorang atas pengolahan pengalamannya. Siapa pun yang hidup pasti punya jiwa, berarti siapa pun dapat menulis puisi. Dalam hal ini, tinggal bagaimana seseorang tersebut dapat melatih untuk menata ungkapan-ungkapan jiwa tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang puitis.
Seseorang menulis puisi, disebabkan ia ingin melukiskan, ingin menceritakan tentang objek yang ada dalam pikirannya, objek yang akan dipersoalkannya, baik masalah yang ada dalam dirinya, atau yang ada di luar dirinya. Jadi, seseorang itu menulis puisi, karena ia punya persoalan yang ingin dikemukakan.
Untuk mencapai maksud yang telah diutarakan itu diperlukan suatu metode, serta langkah-langkah yang harus kita kerjakan.
1. Menentukan topik
2. Diksi, atau pilihan kata-kata
3. Imajinasi
4. Ritme dan rima.
Langkah-langkah yang dapat dikerjakan sebagai berikut:
1. Menentukan topik: Tentang keindahan alam
Kamu dapat merenungkannya menjadi lebih jelas misalnya:
- Keindahan alam pegunungan di pagi hari.
- Keindahan di tepi pantai tatkala senja hampir tiba.
- Keindahan di sebuah lembah yang terhampar dengan sawah dan danau serta rel kereta api yang meliuk-liuk.
- Keindahan air terjun di sebuah daerah perbukitan.
2. Diksi, atau pilihan kata-kata
Diksi atau pilihan kata-kata yang dipergunakan dalam puisi ditempatkan secara hati-hati yang dipergunakan secara hati-hati dan teliti serta lebih tepat. Kata-kata yang dipergunakan tidak seluruhnya bergantung pada arti denotatif kata-kata itu, bahkan yang lebih penting dari itu adalah nilai kata atau nilai konotatif, karena justru konotasi inilah yang banyak memberi efek bagi para pembaca. Untuk menggambarkan keindahan yang akan didendangkan dalam puisi, jadi harus dipilih kata-kata yang menimbulkan konotasi tertentu yang mengingatkan dan membawa para pembaca pada suatu masa tertentu.
Bila yang akan dipuisikan adalah keindahan alam di pantai tatkala senja hampir tiba, maka kata-kata yang dapat digunakan misalnya: air – menepis – cakrawala – camar – semilir – bayu – mentari – ungu – ufuk – redup biang lala – nuansa – senja – remang – kelepak dan lain-lain.
Carilah kata-kata yang diperlukan dengan cara membuka buku kumpulan puisi atau buku yang lain.
3. Imajinasi
Dalam puisi, jika ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah dialami. Dalam puisi kita berusaha agar pembaca dapat melihat, merasakan, mendengar, menyentuh, bahkan merasakan serta mengalami. Untuk menggambarkan imajinasi tentang keindahan alam di pantai tatkala senja tiba, diperlukan uraian lewat kata-kata yang terpilih tadi.
Jadi, semua pilihan kata harus menggambakan imajinasi tentang suasana tertentu. Rangkaikanlah kata demi kata, sampai menghasilkan baris demi baris yang mewakili imajinasi. Bila sebaris kalimat yang dirangkaikan, terasa tidak mewakili imajinasi, hapus dan cari, ganti dengan kata lain yang lebih tepat, demikian seterusnya.
4. Ritme dan rima
Ritme artinya irama. Rima artinya persamaan bunyi. Kedua faktor ini dapat diterapkan pada puisi. Bila rangkaian kalimat, telah diselesaikan dan digambarkan suasana, bacalah berulang-ulang, apakah puisi itu mempunyai ritme yang tepat. Persamaan bunyi atau rima dalam memilih kata-kata turut memberi kesan keindahan sebuah puisi.
Perhatikanlah contoh puisi yang bertemakan pendidikan berikut!
Retorika pada Suatu Malam
Karya: Taufiq Abi Sabda
Perempuan dan pandangnya yang sayu
Tengah malam berkesah tiba-tiba
Tentang harapan dan kulit yang mulai mengeriput
Membuat matanya sulit memejam
Nak, hari nanti tak lagi dapat kutebus biaya sekolahmu
Tak apalah cukup kautahu beberapa abjad
Untuk membaca hidup dengan penuh pengertian
Janganlah pula kecil hati
Sebab esok masih banyak yang bisa kaupelajari
Dengan biaya mempertaruhkan nyali
Perempuan dan pandangnya yang sayu
Bertimbang pada lampu jalan dan sepi
Di depan pasar, sudut kota dekat terminal
Solo, 2006
Berdasarkan puisi di atas, kalian dapat melihat adanya sebuah pilihan kata atau diksi yang tepat. Misalnya pada kata “berkesah”, mengapa tidak berkata, bergumam, atau berteriak. Kata “berkesah” dipilih sesuai isi puisi. Kata ini mengungkapkan perasaan gelisah yang sedang merundung tokoh yang digambarkan dalam puisi. Hal ini akan dapat meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pembaca.
Proses menulis puisi dapat diawali dengan keinginan menuliskan segala sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan. Misalnya kalian ingin menulis tentang laut, sejenak kalian bayangkan dan renungkan tentang laut. Tuliskan segala sesuatu yang terlintas dalam benak dan pikiran kalian tentang laut. Teruslah mencari hal-hal yang lebih dalam dan lebih jauh berkaitan dengan laut. Setelah selesai menuliskan semuanya, suntinglah tulisan tersebut dengan memerhatikan letak urutan, tata kalimat, diksi, keserasian bait, baris, dan rimanya.
Uji Kompetensi
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat!
- Renungkanlah sesuatu hal, peristiwa, perasaan, pemikiran, atau pengalamanmu yang paling berkesan berkenaan dengan pendidikan!
- Tuliskan semua yang ada dalam benak atau perenunganmu!
- Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah berkaitan dengan sesuatu yang kamu renungkan!
- Susunlah kata-kata tersebut menjadi kalimat-kalimat puisi!
- Suntinglah kembali tulisanmu dengan memerhatikan keserasian bait, baris, dan pola perimaannya!
Tulislah puisimu di dalam buku tugas!
Ingin Tahu?
Untuk dapat menuangkan ide, gagasan, atau pengalaman ke dalam bentuk puisi perlu latihan dan pengetahuan tentang puisi yang memadai. Dengan mengandalkan pengalamanpengalaman dalam latihan belaka, tanpa didasari teori, tuntutan, atau pengetahuan tentang puisi yang memadai, mungkin sulit meraih hasil yang maksimal.
0 Response to "Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan Pilihan Kata yang Sesuai"
Post a Comment