Menanggapi Laporan


Menanggapi Laporan 

Jenis-jenis laporan dan contoh laporan 
Laporan adalah kegiatan menyampaikan apa yang telah dilaksanakan 
Jenis-jenis laporan : 

  1. Laporan perjalanan 
  2. Laporan kegiatan 
  3. Laporan pengamatan 
  4. Laporan wawancara 
  5. Laporan peristiwa 
  6. Laporan penelitian 


Contoh Laporan Perjalanan 

Di dermaga, ratusan warga telah menunggu kedatangansatu-satunya kapal penumpang yang  melayani  jalur  Gresik-  Bawean  itu.  Mereka  umumnya adalah  warga  yang menjemput sanak kerabatnya yang pulang dari merantau. Pulau Bawean terletak di Laut Jawa  dan  secara  administrative  masuk  wilayah Kabupaten  Gresik,  Jawa  Timur.  Pulau yang  terdiri  atas  dua  kecamatan, Sangkapura  dan  Tambak  ini  sungguh  kaya  objek wisata.  Salah  satu  yang dituju  adalah  antai  Tanjung Anyar  di  Dusun  Tenggen,  Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Di Tanjung Anyar terdapat juga kampung nelayan yang dihuni sekitar 300 penduduk. Di sepanjang pantainyaterdapat pohon-pohon kelapa dan beberapa pohon besar berbagai jenis. Keindahan Pantai Tanjung Anyar akan lebih terasa pada senja menjelang matahari terbenam. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk dan sajian berbagai jenis ikan laut bakar melengkapi keindahan itu. 
Tanggapan terhadap laporan: 
Menurut  pendapat  saya,  laporan  tersebut  sangat  menarik  karena  isinya menceritakan tentang  keadaan  Pulau  Bawean.  Laporan  tersebut  dapat menambah  pengetahuan  dan wawasan saya tentang Pulau Bawean. Apalagi laporan tersebut diceritakan dengan sangat menarik dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Latihan:
Diperdengarkan,  ditayangkan   atau  dibacakan  laporan,  siswa  mendengarkan atau menyimak sambil mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam laporan. Selanjutnya siswa mampu  menanggapi  laporan  yang  disampaikan  dengan mengajukan  pertanyaan  atau pendapat.  

Perjalanan Wisata ke Tangkuban Perahu 

Beberapa hari yang lalu saya sempat berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Sebelumnya, saya cari cari informasi tentang tempatwisata ini. Walaupun sewaktu di kelas VII dulu, saya bersama sama teman sekolah pernah mengunjungi tempat wisata ini, tetapi saya masih belum memahami lokasinya. Kemudian, saya mencari informasi melalui internet di  Google, dan menemukan beberapa  websiteyang cukup membantu saya. 
Untuk menuju Gunung Tangkuban Perahu, saya melewatiBandung, saya piker menuju ke Bandung dari Bekasi sudah sangat mudah dengan adanya Tol Cipularang. Dari Bekasi ke Bandung hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Begitu kami keluar tol langsung disambut dengan kemacetan. Di sini juga banyak penjual Peta Bandung dengan ukuran yang cukup besar dan harga lima belasribuan (setelah ditawar). Akan tapi,  sayang  peta  ini  tidak sampai ke objek  wisata  Tangkuban  Perahu karena  tempat tersebut  berada  di  utara Bandung.  Dari  Bandung  waktu  sudah  siang  (kira  kira  pukul 12.00),  maka kami  tidak  sempat  jalan  jalan  di  Kota  Bandung  dan  langsung  menuju objek wisata Tangkuban Perahu. Kami ke arah BandungUtara, Lembang dan naik terus menuju  Gunung  Tangkuban  Perahu.  Perjalanan  cukup  lancar karena  jalannya  cukup bagus.  Kira  kira  30  menit  kami  sudah  sampai  di Lembang.  Di  sini  kami  berhenti  di Masjid Lembang untuk melaksanakan salat Dhuhur. Dari lembang ini perjalanan masih kira kira empat puluh menit untuk bisa sampai Gunung Tangkuban Perahu.Di sepanjang perjalanan banyak warung jagung bakar  dan sate kelinci. Sayang kami tidak sempat mampir karena hampir sampai. Ada dua pintu masuk. Kami naik dari pintu atas dengan membayar Rp34.000 untuk satu mobil dan dua penumpang. Setelah pintu gerbang  ini,  ternyata  masih  sekitar  4  Km  untuk  sampai  puncak Tangkuban Perahu. Jalanya tidak terlalu bagus sehingga harus hati hati. Ada beberapa lubang kecil sepanjang jalan ini yang harus dihindari. Ada tempat perhentian bus parkir karena tidak diperkenankan sampai puncak. Setelah itu kami bertemu dengan perhentian mobil mobil. Arah tersebut ternyata tempat masuk  ke  Kawah  Domas.  Kami  tidak  mampir  karena  ingin  segera  sampai puncak gunung Tangkuban Perahu. 
Sesampainya  di  puncak  Tangkuban  Perahu,  ternyata  sudah  cukup  ramai dengan  pengunjung.  Parkiran  mobil  sudah  hampir  penuh.  Ada  beberapa tukang  foto, dan  penjual  souvenir  souvenir  khas  Tangkuban  Perahu.  Ada juga  kuda  yang  bisa  di sewa jika kita tidak ingin lelah jalan jalan. 
Beruntung  sesampainya  di  puncak  cuaca  cerah  dan  tidak  berkabut, sehingga kami bisa menyaksikan kawah Tangkuban Perahu denganjelas (walaupun dalam jarak yang jauh, tidak boleh mendekat karena kawah masih aktif sehingga bisa mengeluarkan gas berbahaya. 
Setelah  puas  berkeliling  dan  melihat  pemandangan  yang  indah  tersebut, kami melihat  ada  jalan  setapak  yang  dilalui  oleh  para  pengunjung  yang ternyata  jalan menurun tersebut mengarah ke arah Kawah Domas dengan jalan kaki. Kami penasaran dan akhirnya kami ikut turun menyusuri jalan tersebut untuk melihat dari dekat Kawah Domas.  Di  sepanjang  perjalanan  kami ditawari  telur  mentah  yang  bisa  di  rebus  di Kawah Domas. Selain itu ada juga jasa pemandu perjalanan yang bias mengantar kita ke  Kawah  Domas dengan  biaya  25  ribu  (setelah  ditawar  dari  50  ribu).  Perjalanan  ke Kawah Domas memang sangat melelahkan, jalan menurundan agak licin. Jarak yang kira kira 1,2 Km terasa sangat jauh dan melelahkan,untunglah ada pemandu yang tidak henti hentinya bercerita tentang kawah Domas atau cerita tentang kondisi hutan di situ.
Sesampainya di Kawah Domas, kami melihat pemandangan yang menakjubkan.Meskipun terasa melelahkan, sungguh tidak siasia perjalanan kami. Karena di situ kami bisa  melihat  dari  dekat  aktifitas  kawah,  bahkan bisa  merasakan  panasnya  kawah. Terdapat  banyak  kawah  di  antara bebatuan.  Bau  belerang  cukup  menyengat,  tetapi setelah  terbiasa  tidak menjadi  masalah.  Ada  banyak  kawah  di  situ  dengan  air  yang seperti air mendidih. Kami memilih kawah yang paling besar (diameter kurang lebih 2 meter)  dan  mengeluarkan  telur  mentah  yang  tadi  kami beli.  Telur dimasukkan  dalam plastik dan diikat agar tidak jatuh ke dasar kawah.Setelah itu telur tersebut dimasukkan kawah  dan  diikatkan  di  bebatuan.  Sambil menunggu  telur  masak,  kami  melihat pemandangan disitu dan sesekali merendam kaki di air kawah (tentu yang tidak terlalu panas). 
Setelah puas menikmati indahnya Kawah Domas, kami segera kembali ke parkir mobil  yang  ada  di  puncak  Tangkuban  Perahu.  Cuaca  hujan  rintik  rintik, sehingga sepanjang  perjalanan  kembali  ke  parkiran  mobil,  kami  kehujanan. Kami  cukup  panik karena berjalan di tengah hutan yang tidak ada tempat untuk berteduh dan turun hujan sehingga  jalan  yang  menanjak  itu  menjadi licin.  Untung  hujan  tidak  terlalu  deras sehingga  kami  bisa  sampai  parkiran mobil.  Setelah  salat,  kami  kembali  ke  Jakarta. Akhirnya kami sampai di rumah pukul 22.00 dengan selamat. 

Sumber. www.laporan perjalanan wisata.com

PELATIHAN 1 
Berikan tanggapanmu tentang laporan tersebut. 
Gunakanlah bahasa yang baik dalam menanggapi laporan tersebut! 
a.  Menurut pendapat saya : ……………………………………………………………….......
b.  Menurut pendapat saya : ………………………………………………………………….....




0 Response to "Menanggapi Laporan "