Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama


Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama 

Kompetensi Dasar 
Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama

Indikator Ketercapaian
Mampu menyusun kerangka cerita drama.
Mampu menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka cerita drama dengan memperha-tikan kaidah penulisan naskah drama.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pelajaran ini siswa mampu:
menyusun kerangka cerita drama berdasakan cerita yang dipilih
menulis naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama
menyunting naskah drama

Materi Pokok
Berikut ini disampaikan pokok-pokok materi tentang Penulisan naskah drama dengan keaslian ide 

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Metode Pembelajaran
a.Tanya jawab
b.Inkuiri
c.Diskusi
d.Penugasan

MATERI 
Menulis kreatif naskah drama satu babak denganmemperhatikan kaidah penulisan naskah drama 

Zaman dahulu,bermain drama tidak memerlukan naskahtertulis. Mereka menghafalkan dialog,jalan cerita, dan karakter tokohnya, misalnya ketoprak,ludruk,dan lenong. Siapa yang menulis naskah  drama? Apa isi naskah drama? Bagaimana kaidah  penulisannya? Pernahkah kalian menulis naskah drama? Perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan drama berikut! 

1. Sumber penulisan 

a. Ide atau imajinasi, 

b. Cerita-cerita legenda, cerpen, novel dan sebagainya, dan

c. Kejadian-kejadian/keadaan sosial masyarakat. 

2. Bentuk naskah drama 

Naskah drama berbentuk dialog-dialog tokoh (disertai petunjuk/teknis permainan).

3. Kaidah penulisan drama 

Perhatikan contoh berikut!

Aman dan Amat : Selamat pagi! (Lalu kedua nona itu duduk di tempat duduknya masingmasing. 

Sebentar kemudian bangkit lagi, lalu berkata kepada Aman) 

Ningsih : Saudara Aman,kalau Pak Tembak  datang nanti, dan kami belum kembali, 
bilang saja kami pergi ke Pasar Baru sebentar. 

Aman : (kaget) Lo! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia sudah acap kali marahmarah  karena  pegawainya  tidak  pernah  ada  di  tempatnya  masing-masing.(dikutip dari naskah drama “Tuan Amin” karyaAmal Hamzah) 

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan kaidah penulisan drama.

a. Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik (“…..”) 
b. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog 

Contoh: 
Aman dan Amat : Selamat pagi …. 
Ningsih  : Saudara Aman …. 
Aman  : (kaget) Lo! …. 
Model lain penulisan ialah nama tokoh ditulis di atas dialog. 
Aman dan Amat: 
Selamat pagi …. 
Ningsih: 
Saudara Aman …. 

c. Petunjuk teknis (keterangan) ditulis dengan huruf yang berbeda atau dengan huruf kapital. 

Petunjuk teknis ini boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog. 

4. Langkah-langkah penulisan drama adalah 
a. menentukan tema/topik, 
b. menentukan isi cerita, 
c. menentukan alur, 
d. membuat kerangka, 
e. mengembangkan kerangka, dan 
f. melakukan evaluasi dan pembenahan. 

Bacalah dan perhatikan contoh kutipan naskah drama berjudul “Tuan 
Amin” karya Amal Hamzah berikut ini! 

Aman  :  (Merengut)  Ah,  gadis-gadis  ini,  yang  dapat  susah  saya  juga.  Si Tembak  meradangradang sama saya juga.

Amat : Saudara Aman, bodoh! Suruh saja si Tembak terus langsung. 
Masuk dalam ruangan yang sekecil ini kalau mau ngomong samayang lain mesti pakai pengacara. 

Aman  :  Itulah,  makanya  saya  kesal  di  sini.  Telah  berpuluh-puluh  kali saya  bilang  sama  dia. Tuan Amin, kalau saya yang bilangin, pegawai itu toh tak ambil pusing. 

Amat : Lantas apa jawabnya? 

Aman : Jawabannya begini,Saudara!Dalam tiap-tiap kantor, mesti ada organisasi. Kita bekerja mesti  ada  aturan, kalau tidak, tentu tidak beres. Saya di sini  sebagai kepala dan Saudara saya angkat jadi wakil kepala.Kalau ada apa-apa saya bilang sama Saudara, dan Saudaralah yang menyampaikannya pada pegawai rendah. 

Amat  : (Tertawa  mencemooh)  Ha, ha ha…Saudara Aman, saya mengerti kalau sekiranya di ruangan ini ada enam ribu pegawainya. Tapi, untuk orang yang hanya  delapan  ekor dengan dia sendiri, apa dia tidak bisa berbicara langsung? Dan lagi,berapa meterkah jarak dari mejanya sampai ke meja masing-masing kulitnya? 

Aman : Ah, Saudara, dia tidak mau ambil pusing! Diabilang “Saya tidak bisa disamakan dengan pegawai biasa. Saya kepala” bilangnya. 

Contoh Penulisan drama berdasarkan ilustrasi naskah prosa. 

Anita ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan. Rencana ini disampaikan setelah dia mendengar berita dari Fajar bahwa Tio anak kelas VIIB dan Bima anak VIIIC menderita penyakit demam berdarah. Nyamuk yang menyebarkan virus demam  berdarah  menggigit  pada siang hari.  Padahal,  dari  pagi  sampai  sore  hari  mereka berada di sekolah. Ini berarti, di sekolah terdapatnyamuk penyebar virus demam berdarah,Aedes aegypti. Hal ini disebabkan  oleh banyaknya sampah kaleng yang berada di dekat sekolah dan air selokan yang menggenang di depan sekolah. 

1.  Kerangka naskah drama berdasarkan cerita 
1.  Anita ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan. 
2.  Rencana ini disampaikan setelah ada anak yang terkena demam berdarah 
3.  Nyamuk yang menyebarkan virus demam berdarah menggigit pada siang hari 
4.  Sekolah bias menjadi penyebar virus demam berdarah, Aedes aegypti. 
5.  Penyebab demam berarah 
6.  Setting berada di taman sekolah 

2.  Pengembangan naskah drama dari cerita di atas adalah berikut. 
Mari Bersihkan Lingkungan 

Setting: ruang OSIS 

Pelaku: Anita, Ratna, dan Fajar 
(Saat itu pagi hari. Anita dan Ratna tengah membahaspersoalan Tio dan Bima yang sudah beberapa hari tidak masuk sekolah.) 

(Tiba-tiba Fajar masuk dengan terengah-engah.) 

Anita : Sudah berapa lama Tio dan Bima tidak masuk sekolah? 

Ratna : Tio sudah empat hari dan Bima tiga hari 

Fajar : An, gawat! 

Anita : Ada apa, Jar? 

Fajar : Tio dan Bima masuk rumah sakit, 

Ratna : Mereka sakit apa, Jar? 

Fajar : Mereka terkena demam berdarah. 

Anita : Wah, ini bahaya. Kita harus segera bertindak, 

Ratna : Apa maksudmu, An?” 

Anta : Kita tahu bahwa virus demam berdarah disebabkan oleh nyamukAedes aegepty. Nyamuk  ini  menggigit  pada  siang  hari.  Padahal  dari  pagi  hingga siang  hari  Bima berada di sekolah. Kemungkinan besar, mereka digigit waktu di sekolah. 

Fajar  :   Ya,  benar,  An.  Coba  kita  lihat,  disamping sekolah  kita  adalah TPA(Tempat Pembuangan  Sampah).  Di  sana  banyak  kaleng  bekas  yang mungkin  ada  airnya. Lalu,  di  depan  sekolah  kita,  air  di  selokan selalucmenggenang.  Di  tempat-tempat itulah Aedes aegypti berkembang biak. 
(melihat ke luar ) 

Ratna : Iya. Lalu apa yang bisa kita lakukan? 

Anita : Kita akan bekerja bakti membersihkan lingkungan. Kita akan menguras bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas, menutup tempat air, membersihkan selokan, dan lain-lain. 

Ratna : Ya, ini salah satu cara mencegah agar teman-teman kita terhindar dari deman berdarah. 

Anita : Baiklah. Sekarang saya akan membicarakan rencana ini ke pembina OSIS. 

Kaidah penulisan naskah drama:

1. Penulisan dialog harus diawali dengan nama tokohyang mengungkapkan dialog.

2. Penggunaan tanda baca titik dua untuk mengungkapkan dialogtokoh.

3. Petunjuk  lakuan  dituliskan dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai  paragraf tersendiri. 

4. Penulisan  perpindahan babak,  adegan,  atau  setting  drama  ditulis  tersendiri  atau  tidak digandeng dengan dialog tokoh.

5.  Pada  awal  kisahan  biasanya  disertakan  prolog  sebagai  pengantar  cerita dan  di  akhir kisah ada epilog sebagai penutup cerita 

LATIHAN 
Berdasarkan petunjuk penulisan naskah yang telah kalian pelajari, tulislah sebuah naskah drama untuk satu adegan saja lengkap dengan gambaran karakter pelaku, petunjuk penataan panggung, serta penanda ekspresi dialog! 

1.  Inti cerita : 

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................


2.  Gambaran setting panggung : 

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

3.  Petunjuk ekspresi : 

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................


Latihan


1.Susunlah kerangka drama berdasarkan  sinopsis cerita ”Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi” berikut.

Cerpen “Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi” mengisahkan kehidupan masyarakat di sebuah daerah yang padat penduduk. Di dalam cerita tersebut dikisahkan seorang wanita yang sangat disiplin hidupnya. Ia bangun tidur dengan tepat waktu, berangkat dan pulang kerja dengan tepat waktu, makan tepat waktu, sampai mandi pun tepat waktu. Tidak luput setiap mandi, wanita itu selalu menyanyi di kamar mandi. Sebenarnya suara wanita itu tidak terlalu bagus, tetapi karena biasa dilalukan tepat waktu, warga sekitar menjadi tahu kebiasaannya itu.

Kebiasaan menyanyi di kamar mandi ini ternayta menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum lelaki. Tepat setiap waktu si wanita itu mandi, banyak lelaki yang berdiri di balik tembok kamar mandi menikmati indahnya suara wanita yang sedang mandi itu, dengan diiringi suara air yang jatuh membasahi tubuhnya. Mereka membayangkan adegan yang erotis dengan wanita itu. Tentu saja hal ini menjadi masalah besar bagi kaum ibu.

Ibu-ibu di daerah tersebut yang biasa memakai daster dan gulungan rambut di kepala, mendatangi Pak RT dengan sikap geram. Mereka menuntut Pak RT untuk mengambil tindakan tegas terhadap wanita tersebut, agar ia tidak lagi menyanyi di kamar mandi. Permintaan ibu-ibu tersebut pun dipenuhi. Pak RT dengan malu-malu menjelaskan maksud kedatangannya. Wanita itu dapat memaklumi maksud kedatangan Pak RT, dengan penuh pengertian wanita itu menerima usulan Pak RT.

Esok harinya, tidak ada lagi suara serak-serak basah dari kamar mandi. Wanita itu tidak lagi menyanyi, hanya terdengar suara air yang membasahi tubuh. Meski begitu, toh para lelaki di daerah tersebut tetap tidak berhenti menghayalkan adegan seru dengan wanita itu. Tindakan menghentikan wanita itu dari kebiasaannya menyanyi di kamar mandi, ternyata tidak memulihkan kepasifan dalam rumah tangga warga di daerah tersebut. Alhasil ibu-ibu di daerah itu meminta Pak RT mengusir wanita tersebut dari daerah mereka.

Dengan berat hati, Pak RT mengabulkan keinginan ibu-ibu tersebut. Rasa malu menyelimuti wajah Pak RT ketika menemui wanita itu dan menjelaskan maksud kedatangannya itu. Wanita itu dengan seksama mendengarkan penjelasan Pak RT, ia tidak merasa tersinggung dengan penjelasan Pak RT tersebut. Akhirnya dengan kerendahan hatinya ia memutuskan untuk tinggal di Kondominium.

Sehari setelah wanita tersebut pergi, di sebuah teras rumah salah seorang warga, bercakap-cakaplah sepasang suami-istri. Si suami berkata bahwa jam-jam ini, adalah waktunya wanita itu mandi. Ia mandi denganpenuh semangat, suaranya yang seksi selalu mengiringi suara air membasahi tubuhnya yang padat berisi. Si suami tak henti-hentinya berimajinasi tentang wanita itu. Tentunya hal ini membuat si istri marah. Si istri berteriak minta tolong, ternyata teriakannya disambut oleh ibu-ibu lain di daerah itu.

Pak RT menjadi kalang kabut menghadapi persoalan ini. Tindakannya mengusir wanita tersebut dari daerah kekuasaannya ternyata tidak membuahkan hasil. Wanita tersebut memang telah pergi, tetapi imajinasi tentang wanita itu tetap ada dalam benak para lelaki di daerah itu. Pak RT segera mengambil tindakan tegas. Ia memerintahkan para kaum ibu untuk ikut program senam kebahagiaan rumah tangga, dengan tujuan agar para ibu di daerahnya dapat membbahagiakan suami mereka di tempat tidur.Pak RT juga mengeluarkan peraturan baru, yaitu “Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi.“

2.Berdasarkan kerangka yang Anda kembangkan susunlah naskah drama dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama.




0 Response to "Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama"