Seseorang dapat dikatakan penyimak berita yang baik apabila setelah
mendengarkan berita dapat mengemukakan kembali pokok-pokok (inti sari) berita. Caranya
adalah dengan menguraikan unsur-unsur kelengkapan berita. Pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan unsur kelengkapan isi berita adalah apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana.
a.
Teks berita:
Intrusi
Makin Mengancam
Eksploitasi air tanah secara berlebihan di Jakarta tidak
hanya menyebabkan turunnya permukaan tanah, tetapi juga intrusi air laut yang
semakin jauh ke daratan. Air laut yang bersifat korosif ini mengancam fondasi
bangunan, termasuk tiang pancang gedung-gedung tinggi. Ancaman ini terjadi
karena kadar salinitas yang tinggi dari air laut mempengaruhi pelapukan tanah
di sekitar fondasi bangunan.
Berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), intrusi air laut di permukaan Jakarta sudah mencapai tiga kilometer ke
daratan. Adapun, intrusi air di tanah dalam sudah lebih dari sepuluh kilometer
ke daratan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Dr. Otto S.R. Ongkosongo, peneliti
utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Intrusi di permukaan terjadi karena sebab alami berupa air
laut pasang. Adapun, intrusi air laut tanah dalam terjadi karena penyedotan air
tanah secara berlebihan dan tak terkendali selama bertahun-tahun. Rongga-rongga
tanah yang kosong akibat penyedotan air menyebabkan tanah memadat dan terjadi
penurunan permukaan tanah. Namun, di daerah pesisir, rongga tanah yang kosong
diisi air laut yang bersifat korosif.
Sumber: Kompas, 28 September 2010
·
Intrusi
: perembesan air laut ke dalam lapisan
tanah sehingga terjadi pencampuran antara air laut dengan air tanah
·
Salinitas : tingkat kandungan garam air laut
b.
Pokok-pokok berita
No.
|
Kalimat Tanya
|
Jawaban (Pokok
Berita)
|
1
|
Apakah hal yang disampaikan pada berita tersebut?
|
Intrusi makin mengancam Jakarta
|
2
|
Siapa yang mengatakan bahwa intrusi air laut di
permukaan Jakarta sudah mencapai 3 km, sedangkan di tanah dalam mencapai 10 km
ke daratan?
|
Yang mengatakan bahwa intrusi air laut di permukaan
Jakarta sudah mencapai 3 km, sedangkan di tanah dalam mencapai 10 km ke
daratan adalah Prof. Dr. Otto S.R. Ongkosongo, peneliti utama Pusat Penelitian
Oseanografi LIPI.
|
3
|
Di mana terjadinya eksploitasi air tanah secara
berlebihan?
|
Eksploitasi air tanah secara berlebihan terjadi di
Jakarta.
|
4
|
Kapan bisa terjadi intrusi air tanah dalam?
|
Intrusi air tanah dalam terjadi jika dilakukan
penyedotan air tanah secara berlebihan dalam waktu bertahun-tahun.
|
5
|
Mengapa intrusi air laut mengancam fondasi bangunan,
termasuk tiang pancang gedung-gedung tinggi?
|
Intrusi air laut mengancam fondasi bangunan, termasuk
tiang pancang gedung-gedung tinggi karena air laut bersifat korosif yang
menyebabkan pelapukan tanah di sekitar fondasi bangunan.
|
6
|
Bagaimana kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah
yang berlebihan?
|
Kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah yang
berlebihan adalah tanah memadat dan terjadi penurunan permukaan tanah
sedangkan di daerah pesisir terjadi pengisian rongga tanah yang kosong dengan
air laut yang bersifat korosif.
|
c.
Mengemukakan kembali berita
secara tertulis
Dengan menggabungkan pokok-pokok berita yang sudah
ditentukan dapat disusun berita yang isinya sesuai dengan yang didengar
sebelumnya.
Intrusi makin mengancam Jakarta karena di Jakarta terjadi
eksploitasi air tanah secara berlebihan. Menurut Prof. Dr. Otto S.R.
Ongkosongo, peneliti utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, intrusi air laut
di permukaan Jakarta sudah mencapai 3 km, sedangkan di tanah dalam mencapai 10
km ke daratan. Hal itu disebabkan penyedotan air tanah secara berlebihan dalam
waktu bertahun-tahun. Akibatnya, intrusi air laut mengancam fondasi bangunan,
termasuk tiang pancang gedung-gedung tinggi karena air laut bersifat korosif.
Sifat korosif tersebut juga menyebabkan pelapukan tanah di sekitar fondasi
bangunan. Selain itu, kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah yang
berlebihan memadat dan terjadi penurunan permukaan tanah. Akibat lainnya, di
daerah pesisir terjadi pengisian rongga tanah yang kosong dengan air laut.
d.
Mengemukakan kembali berita
secara lisan
Apabila berita yang didengar dari radio/televisi akan disampaikan kembali
secara lisan, berita tertulis hasil simakan terlebih dulu diberi tanda jeda.
Pemberian tanda jeda diharapkan membantu pembaca berita agar pengucapan
kalimatnya tepat.
Berikut ini tanda jeda yang umum digunakan.
1 1. Tanda satu garis miring (/) digunakan untuk jeda
pendek atau sedang
2. Tanda dua baris (//) digunakan untuk jeda panjang
atau akhir.
Latihan
Simaklah pemutaran rekaman berita “Bandung Blosom
2010” dengan mencermati pokok-pokok beritanya!
1.
Tuliskan kembali pokok-pokok berita “Bandung
Blosom 2010” dengan bahasa
sendiri dan dengan memperhatikan kelengkapan isi serta ejaan yang baik dan
benar!
2.
Kemukakan secara lisan, pokok-pokok berita yang
terdapat di dalam berita yang kamu dengar!
Untuk media pelengkapnya unduh di bawah ini
Power Point unduh di sini
Suara Berita unduh di sini
Suara Berita unduh di sini
0 Response to "Mengemukakan Kembali Berita yang Didengar/Ditonton Melalui Radio/Televisi "
Post a Comment