Kisah hikmah, Kok Kamu Masuk Surga ?


DUA imam sebuah surau di daerah pesisir Jawa, Suatu malam tanpa sengaja duduk bersebelahan pada bangku sebuah kereta api. Keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin menengok anaknya yang sedang menuntut ilmu disebuah pesantren di Jawa Barat.

Dua imam surau itu walau bertetangga tetapi nampak kurang akur. Itu disebabkan keduanya bersitegang sejak zaman mudanya karena perbedaan madzhab.
Ketika malam telah larut, keduanya tidak lagi mampu menahan kantuknya. Keduanya terlelap tidur di tengah gemuruh suara lokomotif yang menarik gerbong kereta.
Dalam tidur itu, dua imam surau sama-sama bermimpi bertemu dalam taman surga. “Lo, kamu ko masuk surga, bukankah kamu dulu menganut suatu madzhab yang menurutku sudah keluar dari ahlu sunnah wal jama'ah?” kata salah satu imam.

“saya heran, kok kamu juga masuk surga, bukankah dulu kamu juga saya anggap mengikuti mazhab yang melestarikan bid’ah dan kufarat” jawab imam yang satu lagi.
Ketika keduannya belum selesai berbincang, terdengar suara gaib menggema memenuhi seantero taman surga, “kalian masuk surga bukan karena madzab yang kalian anut, melainkan karena kalian percaya kepada Allah SWT dan kerasulan Muhammad SAW, kalian termasuk hamba yang takwa. Dulu kalian sama-sama memikirkan anak yatim dan fakir miskin.”

Ketika suara itu menghilang, dua imam surau itu kemudian berjalan-jalan mengelilingi taman surga. Tetapi betapa tertegun hati mereka, ketika keduannya kemudian melihat neraka. Di dalam neraka itu ia melihat sesosok tubuh yang sedang disiksa.
“ Astagfirullah, bukankah itu tetangga kita? “ Tanya salah satu imam surau itu.
“Ya, kenapa ia masuk neraka, bukankah dulu ia kita kenal sebagai orang yang memikirkan umat, benyak membangun tempat-tempat ibadah dari uang pada donator yang ia koordinir?” jawab salah seorang imam.

Ketika keduanya sedang meratapi siksa yang diterima tetangganya itu, suara gaibpun terdengar lagi :”Tetanggamu yang  ahli membuat proposal dan mengkoordinir dana dari para dermawan itu harus mencicipi neraka, karena selama ia berjuang untuk umat, ia numpang makan dari dana sosial itu bahkan Tuhanmu tidak pernah lalai dari mengetahui bahwa tetanggamu itu sering memainkan harga bahan bangunan berkerja sama dengan pemilik toko agar mendapatkan keuntungan dari panitia pembangunan rumah-rumah ibadah.


Menjelang shubuh kereta api sudah sampai di kota tujuan. Kedua imam surau itupun terbangun. Keduanya kemudian mencari musholla dan setalah shalat selesai keduanya menceritakan mimpinya semalam.

Keduanya mulai tampak akrab dan berupaya menghilangkan perang dingin yang sudah terjadi lebih dari dua puluh lima tahun yang lalu. “ Anakmu umur berapa?” Tanya seorang diantara keduanya.

“Dua puluh tahun, perempuan dan belum menikah” jawab yang seorang lagi.

“Nah, kalau begitu bagaimana kalau kita besanan?” usul imam langgar yang memiliki jejaka berumur sama dengan anak perempuan sang imam tadi.


Masruri

0 Response to "Kisah hikmah, Kok Kamu Masuk Surga ? "