Ketika duduk di
setasiun bis, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu
praktek dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang
di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya
di negeri mana
gerangan aku sekarang,
Ketika berjalan
sepanjang gang antara rak-rak panjang,
di perpustakaan yang
mengandung ratusan ribu buku
dan cahaya lampunya
terang benderang,
kulihat anak-anak
muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan
menuliskan catatan,
dan aku bertanya
di perpustakaan
negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika bertandang di
sebuah toko,
warna-warni produk
yang di pajang terbentang,
orang-orang memborong
itu barang
dan mereka berdiri
beraturan di depan tempat pembayaran,
dan aku bertanya
di toko buku negeri
mana gerangan aku sekarang,
Ketika singgah di
sebuah rumah,
kulihat ada anak
kecil bertanya pada mamanya,
dan mamanya tak bisa
menjawab keingin-tahu puterinya,
kemudian katanya,
“tunggu, tunggu, mama
buka ensiklopedia dulu,
yang tahu tentang
kupu-kupu,”
dan aku bertanya
di rumah negeri mana
gerangan aku sekarang,
Agaknya inilah yang
kita rindukan bersama,
di setasiun bis dan
ruang tunggu kereta-api negeri ini buku dibaca
di perpustakaan
perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan
buku laris dibeli,
dan ensiklopedia yang
terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu
karena memang
dibaca
Taufiq Ismail, 1996
0 Response to "Puisi berjudul Kupu-Kupu di Dalam Buku"
Post a Comment